Pontianak merupakan salah satu tempat
di dunia yang dilewati oleh garis khatulistiwa, yakni garis imajinasi yang
membagi bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Dalam rangka menguatkan
predikatnya sebagai Kota Khatulistiwa, sebuah tugu didirikan tepat di lokasi
yang diduga sebagai garis tengah bumi tersebut.
Tidak hanya dikenal dengan garis
khatulistiwanya saja, pontianak juga dilalui oleh dua sungai yang terkenal,
yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Tidak heran kedua sungai ini masuk
tergambar dalam logo kota Pontianak. Selain itu, kota ini juga menawarkan
banyak tempat wisata yang tidak kalah menariknya dengan yang lain. Beberapa
tempat wisata Andalan di Pontianak yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya
yaitu :
1.
Makam
Kesultanan Batulayang
Makam Kesultanan Batulayang
merupakan kompleks pemakaman tujuh sultan Pontianak beserta keluarganya. Makam
utama yang ada di sini tentunya makam sultan pertama, yaitu Sultan Syarif
Abdurrahman Alqadrie. Makam ini terletak dalam sebuah ruangan tepat di tengah
kompleks dan bentuknya mirip bunker kecil. Pintu masuk untuk peziarah dibuat
rendah, sehingga ketika masuk harus merunduk yang tujuannya sebagai
penghormatan pada sultan.
Di luar kompleks, Anda akan
menjumpai sebuah gundukan batu yang berwarna hijau. Batu ini dikenal dengan
sebutan batulayah. Dan letak pemakaman ini berada kurang lebih 2 km dari Tugu
Khatulistiwa. Anda tidak dipungut biaya untuk masuk ke tempat ini.
2.
Aloe Vera
Center
Obyek wisata ini adalah tempat
untuk budidaya tanaman lidah buaya yang lokasinya ada di Jalan Budi Utomo,
Siantan Hulu, Pontianak Utara. Tempat ini bisa diakses menggunakan kendaraan
umum, dari Terminal Kapuas bisa naik angkot jurusan Siantan Hilir.
Tempat wisata ini memiliki lidah
buaya yang berukuran raksasa. Anda bisa membayangkan, setiap pelepahnya
beratnya mencapai kurang lebih 1,2 kg. Tidak hanya itu saja, Anda bisa melihat
proses pengolahan tanaman ini menjadi berbagai makanan, seperti permen, dodol, dan
tepung. Selain itu, lidah buaya diolah juga menjadi krim untuk kulit. Sebelum
Anda pulang, tidak ada salahnya membeli aneka produk olahan tersebut sebagai
oleh-oleh untuk teman dan keluarga di rumah.
3.
Masjid Jami
Pontianak
Masjid Jami Pontianak dikenal
juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Untuk atap dari masjid ini bertingkat
empat dan di dalamnya memiliki empat pilar utama dari kayu belian yang
berdiameter 0,5 meter. Masjid yang mampu menampung 1.500 jamaah ini dibuat
dengan gaya rumah panggung yang bertujuan untuk menghindari banjir ketika
Sungai Kapuas meluap. Masjid ini bersama keraton telah menjadi saksi asal mula
kota Pontianak.
Masjid Jami Pontianak terletak
sekitar 200 meter dari Keraton Kadriah. Setelah dari masjid, Anda bisa mampir
ke pasar tradisional yang ada di sisi kiri pintu masuk masjid. Di pasar ini,
Anda bisa membeli ikan segar yang merupakan hasil tangkapan dari Sungai Kapuas.
4.
Tugu
Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa inilah yang
menjadi kebanggaan warga Pontianak. Tugu utama terdiri dari empat pilar kayu
belian, di mana dua pilar bagian belakang lebih tinggi dari pilar bagian depan.
Selain itu, tercantum tulisan EVENAAR di antara dua pilar belakang.
Tempat wisata ini juga memiliki
museum yang isinya adalah informasi tentang garis katulistiwa. Selain itu, Anda
bisa juga menemukan toko souvenir yang menjual miniatur Tugu Khatulistiwa.
Tempat wisata ini hanya berada
kurang lebih 3 km dari pusat kota Pontianak. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk bisa masuk ke obyek wisata ini, karena gratis. Namun, bila Anda ingin
mendapatkan sertifikat bukti kunjungan yang ada tanda tangan walikota
Pontianak, maka Anda harus membayar 10.000 Rupiah.
Pada tanggal 21 - 23 Maret atau
21 - 23 September merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat wisata di
Pontianak ini. Hal ini dikarenakan pada saat itu Anda bisa menyaksikan fenomena
alam di mana matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, sehingga semua
benda yang letaknya persis di atas garis tersebut otomatis tidak akan mempunyai
bayangan.
5.
Taman
Alun-alun Kapuas
Tidak dipungkiri keberadaan
Sungai Kapuas sangat berperan dalam kehidupan sehari-harinya warga Pontianak
sebagai jalur transportasi air. Selain itu, tepian sungai ini juga dimanfaatkan
sebagai taman rekreasi keluarga yang banyak dikunjungi pada sore dan malam
hari. Tempat wisata di Pontianak ini berada di depan kantor walikota.
Taman yang luasnya mencapai 3
hektar ini memiliki replika Tugu Khatulistiwa yang berada di salah satu
sudutnya. Selain itu, tersedia juga banyak bangku yang bisa digunakan untuk
bersantai sembari mencicipi sajian kuliner yang ditawarkan di sekitar lokasi.
6.
Rumah Betang
Radakng
Rumah Betang Radakng yang berada
di Jalan Sultan Syahrir, Kota Baru, Pontianak ini merupakan replika rumah adat
suku Dayak di Kalimantan Barat yang memang sengaja dibangun oleh pemerintah
kota. Panjang rumah replika ini mencapai 138 meter dengan lebar 5 meter dan
tingginya 7 meter. Tempat wisata andalan pemerintah kota ini telah mendapatkan
rekor sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia. Rumah Betang Radakng buatan
pemerintah ini berbahan kayu ulin dan dihiasi dengan ukiran juga lukisan khas
Dayak. Pada saat-saat tertentu, rumah ini dijadikan sebagai tempat latihan
menari maupun pertunjukan seni lainnya.
Rumah adat ini memiliki ciri
berbentuk rumah panggung panjang. Suku Dayak memilih hidup bersama semua
anggota keluarganya di dalam satu rumah, sehingga semakin banyak anggota
keluarga maka rumah betang semakin panjang.
Rumah betang terdiri dari 3
bagian, yaitu bagian pante atau teras, ruang selasar yang biasanya digunakan
untuk berkumpul seluruh anggota keluarga, dan ruang tidur atau bilik yang
menjadi ruang pribadi setiap kepala keluarga.
7.
Pantai Pasir
Panjang
Pantai Pasir Panjang terletak di
Kecamatan Tujuhbelas, dan jaraknya kurang lebih 17 km dari kota Singkawang.
Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan khas pantai, mulai dari pasir putih,
air jernih kebiruan, dan termasuk juga deretan pohon di sekitarnya. Anda bisa
duduk bersantai sembari menikmati keindahan pantai. Tidak hanya itu saja,
berbagai kegiatan menarik juga bisa dilakukan seperti bermain voli, berenang,
memancing, dan berselancar.
Tempat wisata ini menyediakan
fasilitas yang bisa dikatakan cukup lengkap, mulai dari hotel, restoran, cottage,
toko souvenir sampai dengan diskotik juga ada. Anda yang ingin menikmati
keindahan pantai ini hanya dikenakan biaya 10.000 Rupiah saja.
8.
Sinka Island
Park
Sinka Island Park merupakan
taman rekreasi yang terpadu dan berada di lokasi Teluk Ma'jantuh, Singkawang.
Di tempat wisata ini menyuguhkan kebun binatang, kolam renang sampai pantai.
Sinka Zoo adalah kebun binatang kecil
dan menjadi salah satu bagian dari tempat wisata ini. Anda yang ingin masuk ke
kebun binatang ini hanya membayar 10.000 Rupiah saja. Sinka Zoo ini memiliki
sekitar 200 ekor binatang dari 62 spesies yang ada.
Apabila ingin menikmati
keindahan panorama pantai, Anda bisa berkunjung ke Pantai Banjau dengan
membayar 20.000 Rupiah. Tepian dari pantai Banjau ini berupa bebatuan, sehingga
tidak cocok untuk berenang. Anda yang ingin berenang, datangi kolam renang yang
telah tersedia di tempat wisata ini.
Tidak hanya itu saja, Anda bisa
mencoba sensasi menyeberang dengan jembatan kayu ke Pulau Simping. Pulau ini
disebut-sebut sebagai pulau terkecil di dunia. Keunikannya, terdapat sebuah
klenteng di sini. Anda hanya membayar 15.000 Rupiah untuk bisa menginjakkan
kaki di pulau ini.
9.
Museum
Kalimantan Barat
Museum Kalimantan Barat disebut
juga Museum Negeri Pontianak. Museum yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani,
Pontianak ini dibagi menjadi tiga zona. Ketiga zona tersebut memiliki koleksi
yang berbeda-bedag, dimulai dari artefak temuan di Kalimantan barat, koleksi
benda kerajaan, kerajinan seni dan budaya suku Dayak, sampai koleksi keramik
dari Negara Cina.
Di bagian luar dari bangunan
museum tersebut, Anda akan menjumpai sebuah taman kecil dengan jembatan kayu
yang sering dijadikan sebagai lokasi foto oleh pengunjung. Tempat wisata
sejarah ini buka setiap hari Selasa sampai Kamis, jam 08.00 - 16.00 sementara
hari Jumat hingga Minggu, jam 08.00 - 15.00 . Museum Negeri Pontianak ini tutup
hari Senin.
10.
Keraton
Kadriah
Keraton Kadriah dibangun pada
tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan sultan
pertama Kesultanan Pontianak. Bangunan keraton didominasi warna kuning dan
terbuat dari kayu belian, kayu yang berasal dari Kalimantan ini sangat dikenal
oleh masyarakat Indonesia sebagai kayu besi karena kekuatan dari kayu tersebut.
Anda bisa berkunjung ke Keraton
Kadriah yang beralamat di Jalan Tritura, Pontianak. Di halaman keraton, Anda
akan mendapati meriam kuno peninggalan Jepang dan Portugis. Sementara di dalam
bangunan, Anda bisa menjumpai singgasana sultan dan permaisuri, lengkap dengan
foto-foto, pakaian kebesaran sultan, dan juga berbagai macam koleksi lain yang
dimiliki oleh sultan. Dan salah satu koleksi yang unik dari keraton ini, yaitu
sebuah Al Quran yang oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie ditulis dengan
tangan beliau sendiri.
0 comments:
Post a Comment