What's New?
Loading...

Inilah 10 Tempat Wisata Andalan di Pontianak yang Tidak Boleh Dilewatkan



Pontianak merupakan salah satu tempat di dunia yang dilewati oleh garis khatulistiwa, yakni garis imajinasi yang membagi bumi menjadi dua bagian, utara dan selatan. Dalam rangka menguatkan predikatnya sebagai Kota Khatulistiwa, sebuah tugu didirikan tepat di lokasi yang diduga sebagai garis tengah bumi tersebut.
Tidak hanya dikenal dengan garis khatulistiwanya saja, pontianak juga dilalui oleh dua sungai yang terkenal, yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Tidak heran kedua sungai ini masuk tergambar dalam logo kota Pontianak. Selain itu, kota ini juga menawarkan banyak tempat wisata yang tidak kalah menariknya dengan yang lain. Beberapa tempat wisata Andalan di Pontianak yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya yaitu :
1.      Makam Kesultanan Batulayang
Makam Kesultanan Batulayang merupakan kompleks pemakaman tujuh sultan Pontianak beserta keluarganya. Makam utama yang ada di sini tentunya makam sultan pertama, yaitu Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie. Makam ini terletak dalam sebuah ruangan tepat di tengah kompleks dan bentuknya mirip bunker kecil. Pintu masuk untuk peziarah dibuat rendah, sehingga ketika masuk harus merunduk yang tujuannya sebagai penghormatan pada sultan.
Di luar kompleks, Anda akan menjumpai sebuah gundukan batu yang berwarna hijau. Batu ini dikenal dengan sebutan batulayah. Dan letak pemakaman ini berada kurang lebih 2 km dari Tugu Khatulistiwa. Anda tidak dipungut biaya untuk masuk ke tempat ini.
2.      Aloe Vera Center
Obyek wisata ini adalah tempat untuk budidaya tanaman lidah buaya yang lokasinya ada di Jalan Budi Utomo, Siantan Hulu, Pontianak Utara. Tempat ini bisa diakses menggunakan kendaraan umum, dari Terminal Kapuas bisa naik angkot jurusan Siantan Hilir.
Tempat wisata ini memiliki lidah buaya yang berukuran raksasa. Anda bisa membayangkan, setiap pelepahnya beratnya mencapai kurang lebih 1,2 kg. Tidak hanya itu saja, Anda bisa melihat proses pengolahan tanaman ini menjadi berbagai makanan, seperti permen, dodol, dan tepung. Selain itu, lidah buaya diolah juga menjadi krim untuk kulit. Sebelum Anda pulang, tidak ada salahnya membeli aneka produk olahan tersebut sebagai oleh-oleh untuk teman dan keluarga di rumah.
3.      Masjid Jami Pontianak
Masjid Jami Pontianak
Masjid Jami Pontianak dikenal juga dengan nama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman. Untuk atap dari masjid ini bertingkat empat dan di dalamnya memiliki empat pilar utama dari kayu belian yang berdiameter 0,5 meter. Masjid yang mampu menampung 1.500 jamaah ini dibuat dengan gaya rumah panggung yang bertujuan untuk menghindari banjir ketika Sungai Kapuas meluap. Masjid ini bersama keraton telah menjadi saksi asal mula kota Pontianak.
Masjid Jami Pontianak terletak sekitar 200 meter dari Keraton Kadriah. Setelah dari masjid, Anda bisa mampir ke pasar tradisional yang ada di sisi kiri pintu masuk masjid. Di pasar ini, Anda bisa membeli ikan segar yang merupakan hasil tangkapan dari Sungai Kapuas.
4.      Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa inilah yang menjadi kebanggaan warga Pontianak. Tugu utama terdiri dari empat pilar kayu belian, di mana dua pilar bagian belakang lebih tinggi dari pilar bagian depan. Selain itu, tercantum tulisan EVENAAR di antara dua pilar belakang.
Tempat wisata ini juga memiliki museum yang isinya adalah informasi tentang garis katulistiwa. Selain itu, Anda bisa juga menemukan toko souvenir yang menjual miniatur Tugu Khatulistiwa.
Tempat wisata ini hanya berada kurang lebih 3 km dari pusat kota Pontianak. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bisa masuk ke obyek wisata ini, karena gratis. Namun, bila Anda ingin mendapatkan sertifikat bukti kunjungan yang ada tanda tangan walikota Pontianak, maka Anda harus membayar 10.000 Rupiah.
Pada tanggal 21 - 23 Maret atau 21 - 23 September merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi tempat wisata di Pontianak ini. Hal ini dikarenakan pada saat itu Anda bisa menyaksikan fenomena alam di mana matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, sehingga semua benda yang letaknya persis di atas garis tersebut otomatis tidak akan mempunyai bayangan.
5.      Taman Alun-alun Kapuas
Tidak dipungkiri keberadaan Sungai Kapuas sangat berperan dalam kehidupan sehari-harinya warga Pontianak sebagai jalur transportasi air. Selain itu, tepian sungai ini juga dimanfaatkan sebagai taman rekreasi keluarga yang banyak dikunjungi pada sore dan malam hari. Tempat wisata di Pontianak ini berada di depan kantor walikota.
Taman yang luasnya mencapai 3 hektar ini memiliki replika Tugu Khatulistiwa yang berada di salah satu sudutnya. Selain itu, tersedia juga banyak bangku yang bisa digunakan untuk bersantai sembari mencicipi sajian kuliner yang ditawarkan di sekitar lokasi.
6.      Rumah Betang Radakng
Rumah Betang Radakng yang berada di Jalan Sultan Syahrir, Kota Baru, Pontianak ini merupakan replika rumah adat suku Dayak di Kalimantan Barat yang memang sengaja dibangun oleh pemerintah kota. Panjang rumah replika ini mencapai 138 meter dengan lebar 5 meter dan tingginya 7 meter. Tempat wisata andalan pemerintah kota ini telah mendapatkan rekor sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia. Rumah Betang Radakng buatan pemerintah ini berbahan kayu ulin dan dihiasi dengan ukiran juga lukisan khas Dayak. Pada saat-saat tertentu, rumah ini dijadikan sebagai tempat latihan menari maupun pertunjukan seni lainnya.
Rumah adat ini memiliki ciri berbentuk rumah panggung panjang. Suku Dayak memilih hidup bersama semua anggota keluarganya di dalam satu rumah, sehingga semakin banyak anggota keluarga maka rumah betang semakin panjang.
Rumah betang terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian pante atau teras, ruang selasar yang biasanya digunakan untuk berkumpul seluruh anggota keluarga, dan ruang tidur atau bilik yang menjadi ruang pribadi setiap kepala keluarga.
7.      Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang terletak di Kecamatan Tujuhbelas, dan jaraknya kurang lebih 17 km dari kota Singkawang. Tempat wisata ini menyuguhkan pemandangan khas pantai, mulai dari pasir putih, air jernih kebiruan, dan termasuk juga deretan pohon di sekitarnya. Anda bisa duduk bersantai sembari menikmati keindahan pantai. Tidak hanya itu saja, berbagai kegiatan menarik juga bisa dilakukan seperti bermain voli, berenang, memancing, dan berselancar.
Tempat wisata ini menyediakan fasilitas yang bisa dikatakan cukup lengkap, mulai dari hotel, restoran, cottage, toko souvenir sampai dengan diskotik juga ada. Anda yang ingin menikmati keindahan pantai ini hanya dikenakan biaya 10.000 Rupiah saja.
8.      Sinka Island Park
Sinka Island Park merupakan taman rekreasi yang terpadu dan berada di lokasi Teluk Ma'jantuh, Singkawang. Di tempat wisata ini menyuguhkan kebun binatang, kolam renang sampai pantai.
Sinka Zoo adalah kebun binatang kecil dan menjadi salah satu bagian dari tempat wisata ini. Anda yang ingin masuk ke kebun binatang ini hanya membayar 10.000 Rupiah saja. Sinka Zoo ini memiliki sekitar 200 ekor binatang dari 62 spesies yang ada.
Apabila ingin menikmati keindahan panorama pantai, Anda bisa berkunjung ke Pantai Banjau dengan membayar 20.000 Rupiah. Tepian dari pantai Banjau ini berupa bebatuan, sehingga tidak cocok untuk berenang. Anda yang ingin berenang, datangi kolam renang yang telah tersedia di tempat wisata ini.
Tidak hanya itu saja, Anda bisa mencoba sensasi menyeberang dengan jembatan kayu ke Pulau Simping. Pulau ini disebut-sebut sebagai pulau terkecil di dunia. Keunikannya, terdapat sebuah klenteng di sini. Anda hanya membayar 15.000 Rupiah untuk bisa menginjakkan kaki di pulau ini.
9.      Museum Kalimantan Barat
Museum Kalimantan Barat disebut juga Museum Negeri Pontianak. Museum yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Pontianak ini dibagi menjadi tiga zona. Ketiga zona tersebut memiliki koleksi yang berbeda-bedag, dimulai dari artefak temuan di Kalimantan barat, koleksi benda kerajaan, kerajinan seni dan budaya suku Dayak, sampai koleksi keramik dari Negara Cina.
Di bagian luar dari bangunan museum tersebut, Anda akan menjumpai sebuah taman kecil dengan jembatan kayu yang sering dijadikan sebagai lokasi foto oleh pengunjung. Tempat wisata sejarah ini buka setiap hari Selasa sampai Kamis, jam 08.00 - 16.00 sementara hari Jumat hingga Minggu, jam 08.00 - 15.00 . Museum Negeri Pontianak ini tutup hari Senin.
10.  Keraton Kadriah
Keraton Kadriyah
Keraton Kadriah dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan sultan pertama Kesultanan Pontianak. Bangunan keraton didominasi warna kuning dan terbuat dari kayu belian, kayu yang berasal dari Kalimantan ini sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai kayu besi karena kekuatan dari kayu tersebut.
Anda bisa berkunjung ke Keraton Kadriah yang beralamat di Jalan Tritura, Pontianak. Di halaman keraton, Anda akan mendapati meriam kuno peninggalan Jepang dan Portugis. Sementara di dalam bangunan, Anda bisa menjumpai singgasana sultan dan permaisuri, lengkap dengan foto-foto, pakaian kebesaran sultan, dan juga berbagai macam koleksi lain yang dimiliki oleh sultan. Dan salah satu koleksi yang unik dari keraton ini, yaitu sebuah Al Quran yang oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie ditulis dengan tangan beliau sendiri.

0 comments:

Post a Comment