What's New?
Loading...

10 Tempat Wisata Menarik di Banjarmasin Yang Tak Boleh Dilewatkan



Banjarmasin memang erat kaitannya dengan sungai dan pasar tradisionalnya yang berada di atas air. Tidak heran pasar terapung menjadi hal pertama yang biasanya terlintas di pikiran ketika mendengar kata Banjarmasin. Tidak dipungkiri kalau Banjarmasin yang mempunyai julukan sebagai "Kota Seribu Sungai" ini memanglah memiliki banyak sungai besar maupun kecil, seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Hal inilah yang menjadikan sungai menjadi salah satu bagian terpenting bagi kehidupan warga Banjarmasin. Selain itu, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ini juga menawarkan banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi, diantaranya yaitu :
1.      Taman Siring Sungai Martapura
Taman SiriangSungai Martapura
Taman Siring Sungai Martapura yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten Tendean ini merupakan salah satu tempat wisata di Banjarmasin yang mengandalkan sungai. Taman ini terletak di wilayah tepian Sungai Martapura, taman ini selalu ramai dikunjungi ketika sore hari. Anda bisa melihat aktifitas jukung atau perahu khas Banjarmasin di sungai ini.
Anda bisa memuaskan hobi memancing di tempat wisata ini. Selain itu, Anda bisa juga menikmati pemandangan sekitar sungai dengan duduk di bangku yang telah tersedia sembari menikmati lezatnya makanan dari warung yang terletak di taman.
Taman Siring Sungai Martapura pada hari Minggu semakin ramai dengan adanya komunitas anak muda yang berlatih skateboard dan BMX. Mereka juga sering menjadikan tempat yang satu ini sebagai lokasi perlombaan.
2.      Pulau Kembang
Pulau Kembang Banjarmasin
Pulau ini adalah sebuah pulau yang terletak di tengah Sungai Barito yang berjarak sekitar 1,5 km dari pusat kota Banjarmasin. Anda hanya dikenakan biaya 5.000 Rupiah untuk wisatawan domestik dan 25.000 Rupiah untuk wisatawan asing. Pulau Kembang ini menjadi habitat monyet dan beberapa jenis burung. Menurut warga sekitar, seekor monyet besar hidup di pulau ini yang tidak lain disebut sebagai raja monyet.
Ketika berada di pulau ini, pengunjung disarankan untuk berhati-hatilah dengan barang bawaannya, karena monyet-monyet sering penasaran dan ingin melihat apa saja yang Anda bawa. Ada baiknya membawa makanan ringan atau buah-buahan untuk mengalihkan perhatian monyet dari tas Anda.
Hal yang menariknya di pulau ini, adanya sebuah kuil dan altar dengan arca yang bentuknya monyet putih atau Hanoman. Altar ini digunakan untuk meletakkan sesaji pada saat-saat tertentu oleh warga Tionghoa.
3.      Masjid Sabilal Muhtadin
Masjid ini bisa dikatakan sebagai masjid yang paling besar di Banjarmasin. Pemberian namanya diambil dari nama kitab yang ditulis oleh Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary yang tidak lain ulama besar di Kalimantan Selatan. Masjid ini berada di tepi barat Sungai Martapura dan tepatnya ada di Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah.
Masjid Sabilal Muhtadin dibangun pada tahun 1981 dan memiliki lima buah menara. Kini Masjid yang mampu menampung sebanyak 15.000 jamaah ini menjadi salah satu tempat wisata religi yang dikunjungi banyak wisatawan, baik dari dalam maupun dari luar kota.
4.      Masjid Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah disebut juga Masjid Kuin karena lokasinya yang berada di Kelurahan Kuin Utara. Masjid yang dibangun sekitar tahun 1526 - 1550 ini menjadi masjid tertua di Banjarmasin.
Masjid Sultan Suriansyah berbentuk rumah panggung yang dihiasi ukiran khas Kalimantan Selatan dan atapnya tumpang. Beberapa bagian dari masjid ini terlihat mirip seperti Masjid Agung Demak, terutama pada bagian atapnya yang berundak dan mengerucut ke atas. Kemungkin hal ini dikarenakan adanya hubungan kedua kesultanan pada zaman dahulu. Keunikan masjid ini terletak pada mihrab atau tempat imam salat yang memiliki atap sendiri atau terpisah dari atap bangunan utamanya.
5.      Pasar Intan Martapura
Pasar Intan Martapura menjadi tempat wisata yang sangat tepat untuk penggemar batu permata. Pasar ini berada di Jalan Ahmad Yani, Martapura dan kurang lebihnya 45 km dari pusat kota Banjarmasin. Martapura memang dikenal sebagai kota penghasil tambang batu permata terbesar di Indonesia dan kualitasnya juga baik. Tidak heran pengunjung Pasar Intan Martapura bukan hanya wisatawan domestik saja, banyak juga wisatawan dari Malaysia, Brunei, dan termasuk Singapura yang datang ke pasar ini.
Di pasar ini ada sekitar 87 toko batu permata. Selain membelinya dalam bentuk batuan, Anda juga dapat berbelanja aneka batu permata yang sudah diolah sehingga menjadi berbagai bentuk seperti kalung, gelang, cincin, dan termasuk bros.
6.      Pusat Kuliner Tepian Sungai Martapura
Anda bisa menikmati kuliner khas Banjarmasin di satu tempat dengan datang ke pusat kuliner Banjarmasin di Jalan Pos yang menghubungkan Jalan Sudirman dan Jalan Hasanudin. Di jalan sepanjang 300 meter ini, berdiri sekitar 52 kios makanan yang menjual aneka kuliner khas Banjarmasin, seperti laksa, nasi kuning, lupis dan soto Banjar. Disamping itu, ada juga nasi goreng sebagai hidangan nasional dan termasuk kuliner dari daerah lain seperti masakan Padang dan Palembang.
7.      Pasar Terapung
Tidak dipungkiri pasar Terapung memang menjadi ciri khas kota Banjarmasin. Proses jual-beli di pasar ini dilakukan di atas perahu yang mengapung. Hal menarikny adalah adanya tongkat yang mempunyai ujung kawat yang digunakan untuk mengambil barang yang sudah dibeli karena sulitnya mendekatkan perahu yang dinaiki.
Kini pasar terapung telah menjadi salah satu tempat wisata di Banjarmasin dan paling banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu pasar terapung yang terkenal, yaitu yang ada di muara Sungai Barito dan tepatnya berada di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Pasar yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang yang dijual di pasar Terapung juga beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai pakaian. Anda harus datang pagi hari karena pasar ini hanya berlangsung dari jam 05.00 hingga 07.00 saja.
Dulunya kegiatan jual belinya menerapkan sistem barter atau saling tukar barang tanpa menggunakan uang. Sampai sekarang masih ada juga beberapa yang melakukan barter barang, meskipun kini uang menjadi alat tukarnya.
8.      Taman Maskot
Tempat Maskot berada di pusat kota Banjarmasin dan tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya. Tempat wisata yang indah ini menampilkan 2 (dua) maskot kota Banjarmasin, yaitu bekantan dan pohon kasturi. Patung bekantan seukuran manusia dewasa berada di gerbang masuk taman Maskot dan selalu siap menyambut pengunjung yang datang. Kemudian tidak jauh di belakangnya, Anda akan menjumpai patung pohon kasturi dengan monyet -monyet bergelantungan. Di sebelah kanan gerbang masuk, Anda bisa mengunjungi rumah tanaman yang berisi kaktus, lidah buaya, dan beberapa jenis tanaman lain dalam pot. Selain itu, fasilitas yang disediakan taman Maskot cukup lengkap, seperti area parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan, dan termasuk juga arena bermain anak.
9.      Museum Wasaka
Wasaka merupakan singkatan dari Waja Sampai Kaputing yang menjadi motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Anda bisa berwisata sejarah di Museum Wasaka yang berada di Jalan H. Andir, Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin Utara. Arsitektur bangunannya mengusung konsep rumah adat Banjarmasin yang bentuknya panggung dengan atap tinggi.
Di Museum Wasaka, Anda bisa menemui mulai dari berbagai koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, dae senjata yang digunakan untuk melawan penjajah seperti keris juga termasuk senjata api milik Belanda yang berhasil dirampas. Selain itu, sebuah sepeda tua juga ada di museum ini yang dulunya digunakan untuk mengantar surat secara sembunti-sembunyi.
Hal yang menarik dari adanya teks proklamasi yang dibuat pada tanggal 17 Mei 1949 . Isi teks ini justru berbeda dengan teks proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945 . Hal ini dikarenakan menurut Perjanjian Linggarjati, Kalimantan tidak masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun, rakyat Kalimantan terus berjuang untuk menjadi bagian dari NKRI dan akhirnya berhasil untuk menyatakan kemerdekaan mereka empat tahun sesudah Bung Karno membacakan teks proklamasi.
Museum Wasaka buka setiap hari kecuali di Senin dan juga hari libur nasional, tempat ini mulai buka pukul 08.30 pagi sampai 12.30 siang. Anda tidak dikenakan biaya untuk masuk ke museum ini.
10.  Kampung Sasirangan
Pusat oleh-oleh di Banjarmasin bernama Kampung Sasirangan yang berada di Jalan Seberang Masjid, Kampung Melayu. Anda bisa menemukan batik sasirangan yang tidak lain menjadi batik khas Banjarmasin. Di tempat wisata belanja ini, Anda bisa juga melihat proses pembuatannya.
Ciri batik sasirangan itu warnanya cerah. Anda dapat juga membeli batik yang sudah jadi atau yang masih berbentuk kain. Batik yang sudah jadi tersebut dapat berupa pakaian, selendang, sprei, dan taplak meja. Di tempat wisata belanja ini, Anda juga bisa menemukan berbagai aksesoris yang terbuat dari kain batik khas Banjarmasin mulai dari dompet, tas, sampai sapu tanganpun ada di tempat ini.

0 comments:

Post a Comment