Banjarmasin memang erat
kaitannya dengan sungai dan pasar tradisionalnya yang berada di atas air. Tidak
heran pasar terapung menjadi hal pertama yang biasanya terlintas di pikiran
ketika mendengar kata Banjarmasin. Tidak dipungkiri kalau Banjarmasin yang mempunyai
julukan sebagai "Kota Seribu Sungai" ini memanglah memiliki banyak
sungai besar maupun kecil, seperti Sungai Barito dan Sungai Martapura. Hal
inilah yang menjadikan sungai menjadi salah satu bagian terpenting bagi
kehidupan warga Banjarmasin. Selain itu, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan
ini juga menawarkan banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi,
diantaranya yaitu :
1.
Taman Siring
Sungai Martapura
Taman Siring Sungai Martapura
yang berada di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Kapten Tendean ini merupakan
salah satu tempat wisata di Banjarmasin yang mengandalkan sungai. Taman ini terletak
di wilayah tepian Sungai Martapura, taman ini selalu ramai dikunjungi ketika
sore hari. Anda bisa melihat aktifitas jukung atau perahu khas Banjarmasin di
sungai ini.
Anda bisa memuaskan hobi
memancing di tempat wisata ini. Selain itu, Anda bisa juga menikmati
pemandangan sekitar sungai dengan duduk di bangku yang telah tersedia sembari menikmati
lezatnya makanan dari warung yang terletak di taman.
Taman Siring Sungai Martapura
pada hari Minggu semakin ramai dengan adanya komunitas anak muda yang berlatih
skateboard dan BMX. Mereka juga sering menjadikan tempat yang satu ini sebagai
lokasi perlombaan.
2.
Pulau
Kembang
Pulau ini adalah sebuah pulau
yang terletak di tengah Sungai Barito yang berjarak sekitar 1,5 km dari pusat
kota Banjarmasin. Anda hanya dikenakan biaya 5.000 Rupiah untuk wisatawan
domestik dan 25.000 Rupiah untuk wisatawan asing. Pulau Kembang ini menjadi
habitat monyet dan beberapa jenis burung. Menurut warga sekitar, seekor monyet
besar hidup di pulau ini yang tidak lain disebut sebagai raja monyet.
Ketika berada di pulau ini,
pengunjung disarankan untuk berhati-hatilah dengan barang bawaannya, karena
monyet-monyet sering penasaran dan ingin melihat apa saja yang Anda bawa. Ada
baiknya membawa makanan ringan atau buah-buahan untuk mengalihkan perhatian
monyet dari tas Anda.
Hal yang menariknya di pulau
ini, adanya sebuah kuil dan altar dengan arca yang bentuknya monyet putih atau
Hanoman. Altar ini digunakan untuk meletakkan sesaji pada saat-saat tertentu
oleh warga Tionghoa.
3.
Masjid
Sabilal Muhtadin
Masjid ini bisa dikatakan sebagai
masjid yang paling besar di Banjarmasin. Pemberian namanya diambil dari nama
kitab yang ditulis oleh Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjary yang tidak lain ulama
besar di Kalimantan Selatan. Masjid ini berada di tepi barat Sungai Martapura
dan tepatnya ada di Kelurahan Antasan Besar, Banjarmasin Tengah.
Masjid Sabilal Muhtadin dibangun
pada tahun 1981 dan memiliki lima buah menara. Kini Masjid yang mampu menampung
sebanyak 15.000 jamaah ini menjadi salah satu tempat wisata religi yang
dikunjungi banyak wisatawan, baik dari dalam maupun dari luar kota.
4.
Masjid
Sultan Suriansyah
Masjid Sultan Suriansyah disebut
juga Masjid Kuin karena lokasinya yang berada di Kelurahan Kuin Utara. Masjid
yang dibangun sekitar tahun 1526 - 1550 ini menjadi masjid tertua di
Banjarmasin.
Masjid Sultan Suriansyah berbentuk
rumah panggung yang dihiasi ukiran khas Kalimantan Selatan dan atapnya tumpang.
Beberapa bagian dari masjid ini terlihat mirip seperti Masjid Agung Demak,
terutama pada bagian atapnya yang berundak dan mengerucut ke atas. Kemungkin
hal ini dikarenakan adanya hubungan kedua kesultanan pada zaman dahulu.
Keunikan masjid ini terletak pada mihrab atau tempat imam salat yang memiliki
atap sendiri atau terpisah dari atap bangunan utamanya.
5.
Pasar Intan
Martapura
Pasar Intan Martapura menjadi
tempat wisata yang sangat tepat untuk penggemar batu permata. Pasar ini berada
di Jalan Ahmad Yani, Martapura dan kurang lebihnya 45 km dari pusat kota
Banjarmasin. Martapura memang dikenal sebagai kota penghasil tambang batu
permata terbesar di Indonesia dan kualitasnya juga baik. Tidak heran pengunjung
Pasar Intan Martapura bukan hanya wisatawan domestik saja, banyak juga
wisatawan dari Malaysia, Brunei, dan termasuk Singapura yang datang ke pasar
ini.
Di pasar ini ada sekitar 87 toko
batu permata. Selain membelinya dalam bentuk batuan, Anda juga dapat berbelanja
aneka batu permata yang sudah diolah sehingga menjadi berbagai bentuk seperti
kalung, gelang, cincin, dan termasuk bros.
6.
Pusat
Kuliner Tepian Sungai Martapura
Anda bisa menikmati kuliner khas
Banjarmasin di satu tempat dengan datang ke pusat kuliner Banjarmasin di Jalan
Pos yang menghubungkan Jalan Sudirman dan Jalan Hasanudin. Di jalan sepanjang
300 meter ini, berdiri sekitar 52 kios makanan yang menjual aneka kuliner khas
Banjarmasin, seperti laksa, nasi kuning, lupis dan soto Banjar. Disamping itu,
ada juga nasi goreng sebagai hidangan nasional dan termasuk kuliner dari daerah
lain seperti masakan Padang dan Palembang.
7.
Pasar
Terapung
Tidak dipungkiri pasar Terapung
memang menjadi ciri khas kota Banjarmasin. Proses jual-beli di pasar ini
dilakukan di atas perahu yang mengapung. Hal menarikny adalah adanya tongkat
yang mempunyai ujung kawat yang digunakan untuk mengambil barang yang sudah
dibeli karena sulitnya mendekatkan perahu yang dinaiki.
Kini pasar terapung telah
menjadi salah satu tempat wisata di Banjarmasin dan paling banyak dikunjungi
wisatawan. Salah satu pasar terapung yang terkenal, yaitu yang ada di muara
Sungai Barito dan tepatnya berada di Kelurahan Kuin Utara, Banjarmasin. Pasar
yang satu ini diperkirakan sudah ada sejak 400 tahun yang lalu. Barang yang
dijual di pasar Terapung juga beragam mulai dari hasil kebun, makanan sampai
pakaian. Anda harus datang pagi hari karena pasar ini hanya berlangsung dari
jam 05.00 hingga 07.00 saja.
Dulunya kegiatan jual belinya
menerapkan sistem barter atau saling tukar barang tanpa menggunakan uang.
Sampai sekarang masih ada juga beberapa yang melakukan barter barang, meskipun
kini uang menjadi alat tukarnya.
8.
Taman Maskot
Tempat Maskot berada di pusat
kota Banjarmasin dan tepatnya di Jalan H. Djok Mentaya. Tempat wisata yang
indah ini menampilkan 2 (dua) maskot kota Banjarmasin, yaitu bekantan dan pohon
kasturi. Patung bekantan seukuran manusia dewasa berada di gerbang masuk taman
Maskot dan selalu siap menyambut pengunjung yang datang. Kemudian tidak jauh di
belakangnya, Anda akan menjumpai patung pohon kasturi dengan monyet -monyet
bergelantungan. Di sebelah kanan gerbang masuk, Anda bisa mengunjungi rumah
tanaman yang berisi kaktus, lidah buaya, dan beberapa jenis tanaman lain dalam
pot. Selain itu, fasilitas yang disediakan taman Maskot cukup lengkap, seperti
area parkir, mushola, toilet, bangku-bangku taman, warung makan, dan termasuk
juga arena bermain anak.
9.
Museum
Wasaka
Wasaka merupakan singkatan dari
Waja Sampai Kaputing yang menjadi motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan.
Anda bisa berwisata sejarah di Museum Wasaka yang berada di Jalan H. Andir,
Kampung Kenang Ulu, Banjarmasin Utara. Arsitektur bangunannya mengusung konsep
rumah adat Banjarmasin yang bentuknya panggung dengan atap tinggi.
Di Museum Wasaka, Anda bisa
menemui mulai dari berbagai koleksi foto, mesin ketik, seragam perjuangan, dae
senjata yang digunakan untuk melawan penjajah seperti keris juga termasuk
senjata api milik Belanda yang berhasil dirampas. Selain itu, sebuah sepeda tua
juga ada di museum ini yang dulunya digunakan untuk mengantar surat secara
sembunti-sembunyi.
Hal yang menarik dari adanya
teks proklamasi yang dibuat pada tanggal 17 Mei 1949 . Isi teks ini justru
berbeda dengan teks proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno pada tanggal 17
Agustus 1945 . Hal ini dikarenakan menurut Perjanjian Linggarjati, Kalimantan
tidak masuk dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun,
rakyat Kalimantan terus berjuang untuk menjadi bagian dari NKRI dan akhirnya
berhasil untuk menyatakan kemerdekaan mereka empat tahun sesudah Bung Karno
membacakan teks proklamasi.
Museum Wasaka buka setiap hari
kecuali di Senin dan juga hari libur nasional, tempat ini mulai buka pukul
08.30 pagi sampai 12.30 siang. Anda tidak dikenakan biaya untuk masuk ke museum
ini.
10.
Kampung
Sasirangan
Pusat oleh-oleh di Banjarmasin
bernama Kampung Sasirangan yang berada di Jalan Seberang Masjid, Kampung
Melayu. Anda bisa menemukan batik sasirangan yang tidak lain menjadi batik khas
Banjarmasin. Di tempat wisata belanja ini, Anda bisa juga melihat proses
pembuatannya.
Ciri batik sasirangan itu
warnanya cerah. Anda dapat juga membeli batik yang sudah jadi atau yang masih berbentuk
kain. Batik yang sudah jadi tersebut dapat berupa pakaian, selendang, sprei,
dan taplak meja. Di tempat wisata belanja ini, Anda juga bisa menemukan
berbagai aksesoris yang terbuat dari kain batik khas Banjarmasin mulai dari dompet,
tas, sampai sapu tanganpun ada di tempat ini.
0 comments:
Post a Comment